Langsung ke konten utama

Negeri ini Pernah Diurus Dengan Sepenuh Hati

 

Poto istimewa

( Tulisan ini ditemukan di ceceran belantara medsos ,entah siapa penulisnya , postjakarta mengambilnya dari lalu lalang chat chat di grup wa. adapun ada beberapa kalimat terhapus untuk kebutuhan redaksi. Untuk sang penulis , postjakarta mohon ijin untuk mengutip tulisan ini. Bagi pembaca tulisan ini menjadi bahan pengimbang , selamat membaca, semoga bermanfaat)


,....  Kenangan ...  langsung terbayang bagaimana metode pemilihan Menteri di era Pak Harto berjalan dengan selektif, berwibawa, berilmu dan berintegritas. Hampir tak pernah kita dengar ada Menteri era beliau yang aneh-aneh pernyataannya dan perbuatannya. Semua terdidik dan tertata dengan baik. Koordinasi antar departemen sangat baik, tidak ada yang menjadi Menteri segala urusan.

Pemilihan menteri semua berkompeten di bidangnya, meski zaman itu profesor sangat jarang.. namun kebanyakan mereka bergelar profesor, artinya apa.?? Memang kemampuan akademik menjadi tolok ukur kemampuan, pemikiran, dan kewibawaan. 

Di acara kenegaraan baik itu ASEAN atau level dunia, mencari pemimpin kita paling gampang. Kalo foto bersama pasti berada di depan sekali  dan posisinya di tengah. Benar-benar dihormati sebagai pemimpin negara besar..

Beralih ke daerah.. Gak ada ceritanya zaman itu anak baru tamat kuliah jadi bupati atau jadi anggota dewan.. politik memang zona org yg mapan berpikir, mapan ekonomi dan mapan pendidikan.. Benar2 diseleksi. 

Level Gunernur atau bupati setidaknya kalo kita ingat adalah pensiunan tentara berpangkat Kolonel atau mantan rektor atau pejabat yg sdh berpengalaman puluhan tahun. Jadi bisa menterjemahkan arah pembangunan dari skala nasional ke daerah.

Zaman itu, Politik bukan tempat orang-orang buangan yg gak diterima di dunia kerja, lalu karena banyak duit dan banyak keluarga bisa menjadi anggota dewan dan pemimpin daerah. Bupati/Walikota dan Gubernur benar-benar berkualitas. Masih melekat dalam ingatan kita siapa nama Bupati kita saat itu, bahkan Bupati sebelah-sebelah Kabupaten. Sekarang? Ada yang tahu nama Gubernur  Aceh gak?? 

Dulu, mba tutut bisa jadi menteri setelah berusia 49 tahun itu pun sebelumnya pernah jadi anggota MPR RI. Jadi kalo pun disebut Nepotisme tapi memang bermutu. 

Perasaan sekarang ini Nepotismenya mencolok mata sekali, meski dengan dalih dipilih langsung oleh rakyat.

Lantas, di tubuh kesatuan dan pemerintahan. Siapa jadi apa karena bapaknya ada di lingkaran kekuasaan.

Akh.. Benar-benar kangen zaman Pak Harto..

Dimana Zaman tak boleh ada sekolah swasta kaya, seragam SD sampai SMA diciptakan di jaman Pak Harto, tujuannya agar satu, si kaya dan si miskin bisa satu kelas dalam tujuan pendidikan. 

Zaman dimana masa2 swasembada pangan bahkan bisa ekspor, kita bisa hidup tenang gak mikirin habis beras, negara agraris bukan hanya slogan, semua dikelola dan dijamin oleh pemerintah.. 

Zaman pak Harto, Pak Tani dikasih tamu mimbar dialog rutin dalam kelompencapir.

Zaman pak Harto, kalo ke sawah ya panen raya bersama semua Menteri menunjukan pada dunia bahwa Indonesia adalah negara besar. Maka setiap kali acara kenegaraan mencari posisi Soeharto paling gampang, paling depan dan tengah... 

Era sekarang mah beda, ke sawah pas dekat pemilu saja sampe masuk-masuk lumpur, giliran udah jadi boro2 mikirin petani.. petani panen malah dihajar dibuka keran impor... 

Zaman Pak Harto masuk UI, masuk UGM murah banget, jaman sekarang pendidikan bagi masyarakat marginal mahal sangat , anak SD saja bisa puluhan juta masuk ke sekolah swasta yang status sosialnya tinggi, pendidikan dibawa ke komoditifikasi status sosial, jaman Pak Harto pendidikan dibawah negara, kualifikasi ada di tangan negara, sehingga yang maju sekolah-sekolah negeri. Kita masih ingat asal nama SMA 1 adalah sekolah terbaik

, lalu ada sekolah-sekolah terbaik

 negeri di segala penjuru, si kaya dan si miskin bersekolah di tempat yang sama. 

Jaman anak tukang becak kuliah sudah biasa, jaman sekarang anak tukang becak bisa lulus dokter dianggap mukjizat dirayakan besar-besaran, sistem pendidikan dirampas hanya untuk orang kaya. 

Jaman Pak Harto puskesmas di mana-mana, sistem pengobatan teratur, posyandu dijadikan gerbang besar kesehatan publik, ibu-ibu PKK dijadikan volunteer atas kinerja negara di bidang kesehatan, tapi ?...

Zaman Pak Harto pendidikan, kesehatan dan papan menjadi tugas layanan negara di jaman demokrasi liberal pendidikan, kesehatan dan papan menjadi alat kapitalis dalam menguras kerja rakyat. 

Zaman Pak Harto, selalu dekat dan santun dengan Ulama. Oleh sebab itu negeri ini menjadi adem ayem, karena diurus dengan serius.

AL - FATIHAH untuk Bapak Pembangunan Indonesia, semoga beliau ditempatkan ditempat terbaik disisi ALLAH SWT.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tasyakuran Berdirinya Gedung Balai Penyuluhan KB di Kecamatan Parung

 Parung kab. Bogor. Kini sudah berdiri sebuah gedung Pengukuhan KB di lingkungan kantor kecamatan Parung Kab. Bogor Jabar. Yang gedung tersebut berdiri atas anggaran pemerintah kab. Bogor di bawah dinas kesehatan kab. Bogor. Adapun peresmian gedung BPKB akan di sesuaikan dewan jadwal Bupati Bogor. (17/9/2023) Menurut Kepala Kecamatan Parung arung Drs. ADI HENRYANA, AP., M. "  yang terpenting proses atau pelaksanaan penempatan kantor ini sesuai dengan fungsinya sudah bisa dilakukan semenjak acara syukuran ini. Walaupun tidak terlalu formal sehingga rekan-rekan penggiat penyuluhan  KB sudah bisa mempergunakan sesuai dengan fungsi Balai penyuluh KB ini termasuk juga mungkin kegiatan-kegiatan rutin yang biasa dilakukan "  " Sekarang sudah punya tempat sudah punya wadah. Untuk penambah kelengkapan alat bantu kerja  ya mungkin nanti kita harus coba cari-cari juga lah ya sama-sama kalau punya tambahan meja bukan yang  baru enggak apa-apa lah,  yang penting kan masih berkualitas

Abdul Malik S.Sos : Pastikan Rumah Sebagai Tempat Pendidikan Awal

  Pamulang ,Tangsel kegiatan Pemberdayaan kelurahan Penguatan kapasitas Lembaga PKK Kader Dasa Wisma. Kelurahan Pondok cabe udik kecamatan Pamulang kota Tangerang Selatan. (27/9/2023) Kegiatan ini diikuti oleh para kader PKK SE kelurahan Pondok cabe udik. Adapun Narasumber yang hadir diantaranya, kepala kelurahan PCU. Abdul Malik S.Sos, kepala UPTD Puskesmas PCU, ketua team penggerak kec. Pamulang. Kepala kelurahan Pondok cabe udik Abdul Malik S.Sos menuturkan, Bahwa Untuk Mendirikan kesejahteraan masyarakat menuju keimanan . Terkait dengan program  PKK .Pastikan rumah adalah sumber segala sesuatu yang baik. Baik pendidikan agama hingga lingkungan hidup. Ciptakan lingkungan sehat . Kemudian baru keluar rumah untuk menyampaikan kepada yang lain.sasaran gerakan PKK adalah masyarakat RT dan RW. Dimaksimalkan. Jadi semua sehat secara keseluruhan ". Pak Lurah menambahkan, "Pastikan rumah adalah sumber segala sesuatu yang baik. Baik pendidikan agama hingga lingkungan hidup. Ciptaka